Home » Contoh Tembung Dasanama, Pengertian, dan Fungsinya

Contoh Tembung Dasanama, Pengertian, dan Fungsinya

Bgtekno.com – Sebagian atau kebanyakan dari kamu ada yang belum mengenal tembung dasanama. Sehingga sebelum mengetahui contoh tembung dasanama sebaiknya memahami terlebih dahulu pengertiannya.

Selain itu tembung ini juga terdiri dari beberapa jenis yang memiliki karakteristik yang berbeda. Dari jenis tersebut nantinya kamu bisa memilih terkait fungsi dan kegunaan dari tembung tersebut. 

Contoh Tembung Dasanama

Apa itu Tembung Dasanama?

Tembung dasanama adalah sebuah tembung yang berasal dari bahasa Jawa. Dasa artinya sepuluh dan nama memiliki arti asma atau penyebutan dari suatu. Sehingga jika digabungkan menjadi tembung sepuluh nama. 

Dinamakan tembung sepuluh nama karena dalam 1 tembung bisa diartikan hingga 10 nama. Namun arti tersebut bisa saja kurang atau lebih dari sepuluh nama. Hal ini tergantung dari jenis kata yang digunakan pada tembung tersebut.

Tembung ini jika dalam bahasa Indonesia bisa disebut sinonim atau persamaan kata. Dari 1 kata bisa memiliki persamaan seperti kata nada dering yang juga disebut juga ringtones. 

Contoh Tembung Dasanama Dalam Berbagai Jenis

Tembung dasanama ini terdiri dari berbagai jenis seperti tembung alam, pasaran dan yang lainnya. Dari sekian tembung ini juga bervariasi mulai dari hanya satu nama dan ada yang lebih dari 10 nama. Berikut beberapa tembung dasanama yang cukup populer:

  1. Bumi : dharana, pratyana, matalan, basundari, bashundhara,, buwana.
  2. Gunung: ardi, aldaka, ancala, parwata, arga, giri, wukir, enadra,mèru, parbata, giri.
  3. Geni (api) : api, bahni, apuyya, dahana, puya, agni, latu, pawaka, puyika, mercu, mretyu.
  4. Banyu (air) : tirta, jahning, warih, jahni, har, tuban, sindu, wayi, hèr, jahnawi, amêrta, arjuna, udaka, sangara, jala.
  5. Legi : Manis
  6. Sabtu: Tumpak
  7. Angin : Riwut, samirana, sindhung, wirayang, bajra, anila, bayu, aliwawar, tata, barat.
  8. Anak : Suta, banu, sunu, yoga, siwi, patut, wêka, tanaya, atmaja, siwaya, putra.
  9. Dalan (jalan): Marga, lurung, sopana, yana ênu, lêbuh, hawan
Trending:  5 Fakta Johatsu, Menghilang dari Kehidupan Tanpa Jejak

Dari contoh di atas, kamu bisa melihat bahwa ada beberapa tembung persamaan katanya cukup banyak. Banyaknya persamaan kata ini ternyata memiliki fungsi dan kegunaan tersendiri dalam kehidupan sehari-hari. 

Fungsi dan Kegunaan Tembung Dasanama

Tembung dasanama ini memilki berbagai kegunaan dan fungsi dan berikut ulasan selengkapnya:

Percakapan sehari-hari

Dalam kehidupan sehari-hari, tembung ini banyak digunakan oleh beberapa daerah yang khas jawanya kental. Seperti di Yogyakarta, Solo atau daerah lain yang menggunakan bahasa Jawa. 

Umumnya tembung ini digunakan untuk membedakan orang satu dengan lain. Misalnya mereka yang sudah sepuh, kyai, pejabat atau orang dengan gelar lainnya.

Ibarat kata tembung ini untuk memperhalus bahasa saat berbicara dengan kyai atau orang tua. Dalam bahasa Jawa hal seperti sering disebut sebagai krama inggil. 

Pilihan kata atau diksi

Tembung juga sering digunakan saat menyanyikan sebuah lagu Jawa. Jatuhnya lagu tersebut ditentukan dengan tembung ini dan sering disebut macapat. Kegiatan lainnya juga seperti panikan (pantun), geguritan (puisi) dan berbagai aktivitas lainnya. 

Untuk kegiatan tersebut tentu diperlukan diksi khusus dan dalam hal ini tembung dasanama berperan. Setiap seniman umumnya sudah hafal terkait persamaan kata dari beberapa kata dalam bahasa Jawa. 

Dengan demikian, contoh tembung dasanama diatas bisa menjadi bahan pengetahuan bagi kamu. Hal ini menunjukkan jika bahasa Jawa merupakan bahasa yang punya pilihan kata yang sangat banyak. 

Baca Juga: Materi dan Soal PAS Kelas 3 Semester 1

Bahkan bahasa Indonesia pun persamaan katanya tidak sampai banyak seperti di atas. Itulah kenapa bahasa Jawa sering dipilih oleh banyak seniman untuk menyebutkan kata-kata tertentu.